REPUBLIKA.CO.ID,SAMPANG--Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang, Madura, Jawa Timur, memastikan akan mengganti harta benda kelompok Islam Syiah yang dijarah sekelompok massa di wilayah itu.
"Semua harta benda kelompok Islam Syiah yang dijarah massa, termasuk hewan ternak peliharaan mereka akan kami ganti," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Sampang, Hermanto Subaidi, Rabu.
Aksi penjarahan harta benda kelompok Islam Syiah di Sampang, Madura itu terjadi, setelah terjadi konflik bernuansa SARA dengan kelompok Islam pimpinan KH Rois.
Hermanto Subaidi mengatakan, selain akan mengganti harta benda yang dijarah, pemkab juga berencana membantu pembangunan rumah pimpinan Syiah dan rumah dua orang pengikutnya yang juga dibakar massa, saat kerusuhan terjadi pada Kamis (29/12) kemarin.
"Hewan ternak milik kelompok Syiah yang mati juga akan kami ganti semuanya," terang Hermanto Subaidi.
Ia menjelaskan, kelompok Islam Syiah yang ada di Kabupaten Sampang tersebut merupakan warga Sampang dan pemerintah berkewajiban memberikan perlindungan hukum terhadap mereka.
Penjarahan harta benda pengikut kelompok Islam Syiah, korban pertikaian di Sampang itu terjadi, setelah aksi pembakaran madrasah, mushalla dan rumah pimpinan Islam Syiah pada Kamis (29/12).
Sasaran aksi penjarahan kelompok massa yang tidak bertanggung jawab ini berupa hewan ternak ayam, sepeda motor, STNK dan SIM, serta isi toko pengikut Islam Syiah.
Konflik bernuansa SARA kelompok Islam Syiah dengan kelompok Islam pimpinan KH Rois ini yang berujung dengan aksi anarkis ini telah menyebabkan ratusan keluarga terlantar.
Mereka terpaksa tinggal di lokasi penampungan. Saat ini sebanyak 270 dari total 351 orang lebih anggota kelompok Islam Syiah dievakuasi ke GOR Wijaya Kusuma, di depan Kantor Bupati Sampang.
Konflik sektarian ini sudah tumbuh sejak 2006, namun hingga saat ini belum bisa diredam sehingga terjadi aksi anarkis berupa pembakaran madrasah, mushalla dan rumah pimpinan Syiah, serta pondok tempat tinggal santr