REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang pemilihan umum kepala daerah (pemilukada) di Aceh, makin marak aksi penembakan masyarakat sipil di sana. Meski begitu, Polri mengatakan, tidak akan memberlakukan Daerah Operasi Militer (DOM) lagi di Aceh.
"Jelas, DOM tidak akan ada lagi. Kita akan konsekuen untuk mencari kasus penembakan ini sampai tuntas," kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Saud Usman Nasution, di Mabes Polri, Jakarta, Senin (9/1).
Saud mengakui maraknya aksi penembakan di Aceh membuat warga resah. Polda dan seluruh polres di Aceh terus memetakan lokasi-lokasi rawan dan akan ditugaskan tim di lapangan untuk memperketat pengamanan. Selain itu, polisi juga akan melakukan razia kepemilikan senjata api terhadap warga.
Ia belum mengetahui berapa banyak senjata api yang masih dimiliki masyarakat sipil, namun razia tersebut untuk mengantisipasi berjalannya pemilukada pada Februari 2012 mendatang. Sebelumnya, terjadi lima kali penembakan sejak Desember 2011. Sebanyak 10 warga tewas akibat aksi penembakan tersebut.