Senin 09 Jan 2012 18:06 WIB

Ical Minta Polemik Ikan Salmon Dihentikan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bendahara Umum Partai Golkar, Setya Novanto, mengatakan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) telah meminta kader Partai Golkar (PG) untuk menghentikan polemik Ikan Salmon yang dilontarkan kader Partai Demokrat (PD), Sutan Bathoegana. “Sudah kita panggil untuk menyudahi polemik. Kita juga sudah meminta untuk tidak melemparkan argumentasi yang tidak bisa diterima oleh partner koalisi kita,” ujar Setya, di gedung DPR, Jakarta, Senin (9/1).

Menurutnya, aksi yang dilakukan beberapa kader PG merupakan respon pribadi semata. Namun, partai, kata dia, memiliki aturan yang harus ditaati para kader. Dikatakannya, Ical meminta agar kedua belah pihak menyudahi aksi saling tuding. Terlebih lagi, kata dia, PG dan PD berada dalam satu koalisi yang mendukung pemerintahan SBY-Boediono. "Di setgab hubungan antara pimpinan fraksi maupun antara Pak Ical dan Pak SBY sudah harmonis dan berjalan baik."

Terkait dengan aksi serangan balik dari kader PD yang membawa-bawa nama Ical dan Partai Golkar, Setya menjawab bahwa terhadap hal itu, dia tak mau berkomentar dan tak mau mencampurinya. “Itu urusan internal Partai Demokrat, kami tidak ada urusan dengan mereka,” imbuhnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement