REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKARAYA - Provinsi Kalimantan Tengah hingga saat ini masih kekurangan tenaga penyuluh agama terutama di pelosok kecamatan. Kondisi itu disampaikan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama setempat.
"Kebutuhan penyuluh agama masih kurang terutama di daerah yang jauh dari jangkauan, idealnya satu kecamatan ditangani tiga orang tenaga penyuluh," kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Kalimantan Tengah, H Djawahir Tantowi di Palangka Raya, Senin (9/1).
Untuk itu pihaknya sudah mengajukan ke Pemerintah Pusat agar ada penambahan penyuluh agama. Pasalnya, hingga kini jumlah penyuluh agama fungsional yang diangkat pemerintah di Kalteng hanya sebanyak 79 orang.
Namun ia mengaku terbantu dengan adanya tenaga penyuluh agama yang bukan Pegawai Negeri Sipil. Meski dengan honor hanya Rp150 ribu per bulan dan dirasa masih belum memadai,terlebih dari banyaknya tugas yang diemban baik menyampaikan misi agama dan pembangunan, tenaga non PNS itu juga efektif di lapangan.
Ia tetap optimis, para penyuluh agama dapat melaksanakan tugasnya dengan penuh rasa tanggung jawab sambi menunggu kepastian dari pusat adanya penambahan tenaga penyuluh fungsional.
Salah satu indikator keberhasilannya, terbukti semakin tumbuhnya tingkat kesadaran masyarakat baik terhadap pendidikan maupun sosial.