REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- DPR RI terus mendapat sorotan. Kali ini yang mendapat sorotan adalah besaran dana untuk renovasi ruang rapat Badan Anggaran DPR RI yang mencapai Rp 20 miliar. Wakil Ketua MPR RI, Lukman Hakim Saifuddin, menyayangkan, renovasi ruang rapat baru Badan Anggaran DPR RI sebesar Rp 20 miliar.
"DPR RI hendaknya lebih memprioritaskan peningkatan kinerja pada tiga fungsi utamanya yakni legislasi, budgeting, dan pengawasan," kata Lukman Hakim Saifuddin di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Rabu (11/1).
Lukman menjelaskan, renovasi ruang rapat baru Badan Anggaran DPR RI adalah proyek fisik yang manfaatnya lebih dirasakan oleh anggota DPR RI. Ruang rapat Badan Anggaran DPR RI sebelumnya di Gedung Nusantara I, kata dia, masih cukup layak untuk digunakan sehingga kalaupun direnovasi tidak perlu sampai direnovasi total, apalagi sampai memindahkan ke ruangan lainnya menjadi ruang rapat baru Badan Anggaran di Gedung Nusantara II.
Anggaran untuk merenovasi ruang rapat baru Badan Anggaran, menurut dia, lebih baik untuk mengoptimalkan tiga fungsi utama DPR RI. Apalagi, kata dia, dari tiga fungsi utamanya, kinerja DPR RI masih belum optimal. Ia mencontohkan, realisasi penyelesaian rancangan undang-undang (RUU) melalui program legislasi nasional selalu jauh di bawah target.
"Masyarakat mempertanyakan kinerja DPR. Hendaknya DPR mengoptimalkan kinerjanya yang terkait dengan kepentingan khalayak luas daripada kepentingan anggota DPR sendiri," katanya.
Politisi PPP ini juga mengingatkan DPR RI agar lebih meningkatkan daya sentivitas terhadap aspirasi masyarakat. Lukman menilai, proyek pembangunan fisik di DPR termasuk renovasi ruang rapat baru Badan Anggaran DPR RI, kurang transparan.
"Sebagai anggota Dewan yang tiap hari ke mari, saya tidak tahu kalau ada pekerjaan renovasi ruang rapat baru Badan Anggaran," katanya. Menurut dia, wajar saja jika masyarakat mempertanyakan proyek fisik di DPR karena tidak mendapat informasi.
Sekretaris Jenderal DPR RI Nining Indra Saleh membenarkan renovasi sebuah ruangan menjadi ruang rapat baru Badan Anggaran DPR RI di Gedung Nusantara II menganggarkan dana sekitar Rp 20 miliar.
"Renovasi ruang rapat baru Badan Anggaran, dengan mengoptimalkan kapasitas dan fasilitas ruangan, seperti penggunaan furniture yang efisien, penggunaan sound system, dan layar monitor besar, maupun penggunaan akustik ruangan," kata Nining.