REPUBLIKA.CO.ID, AFGHANISTAN -- Seorang remaja menyerang markas kepolisian di Kandahar, Afghanistan Selatan, Rabu (11/1) dengan bom. Namun, sebelum sampai ke target sasarannya, yaitu kepala kepolisian setempat, bom itu pun meledak.
Menurut pejabat setempat, aksi bom bunuh diri itu telah melukai seorang polisi. Setahun sebelumnya, seorang penyerang bom bunuh diri berhasil membunuh kepala kepolisian Kandahar yang lalu, Khan Mohammad Mujahid di markasnya. Serangan tersebut diakui dilakukan oleh Taliban.
Akibat serangan bom bunuh diri itu, keamanan di daerah itu semakin mengkhawatirkan. Terlebih, daerah tersebut merupakan tempat berasalnya Taliban dan menjadi fokus upaya Amerika Serikat untuk mendorong kendali pemerintah Afghanistan di wilayah selatan.
Kepala Kepolisian Kandahar, Abdul Raziq, pun menceritakan kejadian tersebut. "Seorang anak laki-laki berusia 15 tahun membawa surat untuk saya dan ingin bertemu dengan saya. Namun begitu ia mendekati kantor, seorang polisi melihatnya (membawa peledak) dan mulai menembaknya," seperti dilansir Antara, Kamis (12/1).
Dia mengatakan, remaja itu pun seketika meledakkan bomnya di lokasi tersebut. Razig mengatakan, penyelidikan dilakukan untuk mengetahui bagaimana remaja pengebom itu berhasil melewati sejumlah lapisan pengamanan dengan peledak yang diikatkan di tubuhnya.
Sehari sebelumnya, tiga orang penyerang bom bunuh diri menyerbu sebuah kantor pemerintah di provinsi Paktika, Afghanistan Timur dan menewaskan empat pegawai negeri dan tiga orang polisi. Taliban mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu. Pada Oktober, Taliban berjanji akan berperang sampai semua pasukan asing meninggalkan Afghanistan.