Jumat 13 Jan 2012 18:19 WIB

MUI Minta Sunni-Syiah Hindarkan Konflik

Rep: Amri Amrullah/ Red: Dewi Mardiani
Slamet Effendy Yusuf
Slamet Effendy Yusuf

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -— Konflik yang terjadi di Sampang, Madura, Jawa Timur, diduga merupakan salah satu bentuk perbedaan pemahaman antara penganut Islam Sunni dan Syiah. Menurut Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Slamet Effendy Yusuf, konflik antara Sunni-Syiah tidak akan terselesaikan. Ini dikarenakan perbedaan faham keagamaan Islam yang sangat kontras di antara keduanya.

Dengan adanya perbedaan pemahaman yang kontras di antara keduanya, Slamet, meminta agar semua warga masyarakat baik Sunni atau Syiah untuk menghindari konflik dengan tidak melihat perbedaan. “Caranya terus menjaga persamaan sesama umat Islam, bukan mencari perbedaannya,” jelas Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU) ini, Jumat (13/1).

Apabila umat muslim terus melihat perbedaan, menurutnya, tidak akan pernah selesai. Jangankan Sunni dan Syiah, kata dia, sesama Sunni pun banyak perbedaannya, seperti antara Wahabi non Wahabi. Tapi, untuk menjaga ukhuwah Islamiyah, dia menyarankan, ada baiknya pemerintah daerah dan ulama di Sampang harus berpikir secara lebih maslahat. “Jangan selalu terpancing dengan perbedaan sektarian,” tegasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement