Jumat 20 Jan 2012 11:59 WIB

Helikopter Jatuh di Afghanistan, Enam Tentara NATO Tewas

Tentara Amerika Serikat yang tergabung dalam Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) pimpinan NATO berjalan melewati bangkai kendaraan usai serangan bom di Kandahar, Kabul, Afghanistan, Kamis (19/1).
Foto: AP/Allauddin Khan
Tentara Amerika Serikat yang tergabung dalam Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) pimpinan NATO berjalan melewati bangkai kendaraan usai serangan bom di Kandahar, Kabul, Afghanistan, Kamis (19/1).

REPUBLIKA.CO.ID, AFGHANISTAN -- Enam orang tentara NATO tewas saat helikopter terjatuh di satu daerah di Afghanistan, Kamis (19/1). Jatuhnya pesawat itu termasuk yang terparah setelah peristiwa yang sama pada Agustus 2011 yang menewaskan 30 tentara internasional.

Juru bicara NATO menyampaikan dalam pemberitaan BBC News, Jumat (20/1), bahwa helikopter itu jatuh di bagian selatan Afghanistan. Dia mengatakan, tak ada aktivitas pemberontakan yang dilaporkan di sekitar daerah tersebut saat jatuhnya helikopter itu. Penyebab jatuhnya pesawat tengah dilakukan penyelidikan. Karena itu, dia tidak akan mengeluarkan keterangan rinci soal peristiwa tersebut sampai pihak keluarga para korban diinformasikan.

"Penyebab jatuhnya pesawat masih diselidiki. Meski demikian, laporan awal mengindikasikan, tidak ada aktivitas musuh di wilayah tersebut saat jatuhnya pesawat," kata juru bicara dari International Security Assistance Force (ISAF) yang dipimpin oleh NATO. ISAF juga belum mengungkapkan kewarganegaraan para tentara yang tewas.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Inggris ikut memberikan keterangan soal kejadian tersebut. Ia mengatakan, tidak ada tentara Inggris yang ada dalam pesawat itu.

Jatuhnya pesawat itu bersamaan harinya dengan tewasnya tujuh warga sipil. Mereka tewas dalam aksi serangan bunuh diri di bandara yang digunakan oleh militer internasional di kota bagian selatan Afghanistan, Kandahar. Penyerangan itu dilakukan dengan menggunakan mobil yang memuat bahan peledak. Kendaraan itu mendekati pintu garis batas bandara.

Pejabat Afghanistan mengatakan, di antara para korban yang tewas itu ada dua anak-anak. Taliban mengeklaim ada di balik serangan tersebut. Hal ini, menurut para pengamat, memperlihatkan bahwa situasi keamanan di Kandahar sangat rentan.

Sebelumnya, pada Agustus 2011, sebanyak 30 tentara, termasuk 22 orang tentara Amerika Serikat, tewas ketika helikopternya jatuh di bagian timur Afghanistan. Mereka ada di dalam pesawat saat helikopter Chinook itu terjatuh di sebuah distrik di Provinsi Wardak, Kabul Barat. Para pejabat setempat menyaksikannya dan Taliban menyatakan bahwa jatuhnya helikopter itu karena ditembak oleh para pemberontak dalam misi perlawanannya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement