REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kebijakan pembatasan BBM subsidi tampaknya masih bisa berubah haluan. Sebab, sampai saat ini pemerintah belum memutuskan akan mengambil kebijakan yang mana dari pilihan-pilihan yang terbuka sekarang ini.
Juru bicara kepresidenan, Julian Aldrin Pasha belum bisa memberikan pernyataan tegas mengenai kebijakan ini. Terlebih lagi, pengkajiannya masih terus dilakukan antara pemerintah dan DPR. “Yang jelas, sekarang sedang dalam penilaian yang sangat hati-hati oleh pemerintah untuk kemudian mengeluarkan kebijakan yang tepat di dalam BBM,” katanya saat ditemui dalam Rapim TNI-Polri, Jumat (20/1).
Menurutnya, pemerintah masih berpegangan pada landasan konstitusi atau UU APBN 2012. Di dalam UU tersebut jelas dikatakan tidak ada kenaikan BBM pada 2012. Tetapi, dalam perkembangannya muncul pilihan lain terkait kebijakan ini, yakni menaikan sedikit harga BBM.
Seperti diberitakan, Sejauh ini ada tiga pilihan yang terlihat dari kebijakan menyangkut BBM. Pertama, konversi dari BBM ke BBG yang masih terdapat banyak kendala. Kedua, pengguna BBM terutama yang mampu dialihkan ke Pertamax kecuali untuk kendaraan umum akan tetap mendapatkan subsidi dari pemerintah. Ketiga, menaikan harga BBM meskipun besarannya belum diketahui.