REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW - Gna membahas cara memulai kembali proses perdamaian Timur Tengah, yang macet,
Presiden Pemerintah Otonomi Palestina (PA) Mahmoud Abbas, yang sedang berkunjung ke Rusia, bertemu pula dengan Presiden Rusia Dmitry Medvedev (Jumat).
Abbas, yang tiba di ibu kota Rusia, Moskow, Kamis, pada akhir lawatannya ke Eropa, menyebut Rusia sebagai mitra perundingan nomor satu dalam perundingan perdamaian Timur Tengah dengan Israel. Abbas juga telah mengunjungi Inggris dan Jerman.
Selama pembicaraan mereka, Abbas mengatakan salah satu jalan di kota kecil Jericho (Ariha), Palestina, akan diberi nama yang diambil dari nama Dmitry Medvedev, sebagai penghormatan atas kunjungannya pada Januari 2001, kata jejaring resmi pemerintah di Kremlin.
Medvedev mengatakan ia memandang itu sebagai lambang persahabatan Rusia-Palestina, yang telah berlangsung selama bukan cuma beberapa dasawarsa tapi abad. Medvedev menekankan bahwa Rusia masih tertarik dalam menyelesaikan masalah Palestina.
Selama pertemuan terpisahnya dengan Abbas, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, Jumat, menyampaikan kembali "dukungan kuat" Moskow bagi hak rakyat Palestina untuk mendirikan negara merdeka yang hidup dalam perdamaian dengan Israel, demikian laporan Xinhua.
"Rusia, bersama dengan anggota lain Kuartet (Timur Tengah), akan memfasilitasi dimulainya kembali pembicaraan Palestina-Israel dan menciptakan suasana yang layak," kata Lavrov.
Saat ini, Rusia adalah anggota Kuartet Perdamaian Timur Tengah, yang juga meliputi Amerika Serikat, PBB dan Uni Eropa.
Perundingan langsung antara Palestina dan Israel macet pada Oktober 2010, setelah Israel gagal memperbarui larangan pembangunan permukiman di Tepi Barat Sungai Jordan. Kegagalan Israel tersebut membuat Palestina keluar dari pembicaraan itu. Abbas dijadwalkan mengakhiri kunjungan enam harinya ke Rusia pada Selasa depan.