Senin 23 Jan 2012 12:54 WIB

Miliki Imunitas Abdullah Salet Berobat ke AS

Rep: : Lingga Permesti / Red: Taufik Rachman

REPUBLIKA.CO.ID,SANAA--- Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh meminta maaf atas segala kesalahan selama 33 tahun dirinya berkuasa. Ia  menyatakan hal itu sebelum meninggalkan Yaman dan berangkat Amerika Serikat (AS) pada Ahad (21/1).

Hal ini membuka jalan bagi transfer kekuasaan setelah satu tahun kerusuhan. "Saya meminta maaf untuk semua orang Yaman baik laki-laki dan perempuan untuk kekurangan yang terjadi selama 33 tahun pemerintahan saya. Sekarang kita harus berkonsentrasi pada tentara dan orang yang terluka,”kata Saleh.

Satu-satunya tujuan perjalanan ke AS, ungkap Saleh, untuk menjalani perawatan medis dan berharap hanya tinggal beberapa saat di AS sesuai dengan waktu yang dibutuhkan dalam pengobatannya.

"Insya Allah, saya akan menjalani perawatan medis di AS dan saya akan kembali ke Sanaa sebagai Ketua Partai Kongres Rakyat Umum," kata Saleh kepada para senior partai dan pejabat pemerintah dalam pidatonya di televisi.

Seorang pejabat AS percaya Saleh meninggalkan Yaman untuk menurunkan resiko gangguan stabilitas negara dalam pemilihan presiden pada akhir Februari mendatang. Pejabat itu juga menjamin Saleh tidak akan mencari suaka politik di AS. “Kami ingin memastikan Saleh ke AS untuk tujuan medis dan hanya itu tujuannya,” kata penasihat Obama, John Brennan dilansir dari AP, Ahad (21/1).  

Saleh diketahui terluka saat serangan roket Juni lalu di Yaman dan pernah mendapat perawatan medis di Saudi Arabia selama tiga bulan.

“Kami pikir ini penting, mengingat Yaman sekarang bergerak ke arah transisi politik. Kami akan mendukung pemerintah dan pemilihan pada 21 Februaru mendatang,”kata Brennan.

Kedutaan Besar Yaman di Washington menyatakan Saleh akan kembali ke Yaman untuk menghadiri pelantikan penggantinya. "Presiden, akan melakukan perjalanan kembali ke Yaman pada bulan Februari untuk menghadiri upacara penyumpahan presiden terpilih yang baru Tidak ada rincian lebih lanjut," kata seseorang di kedutaan besar.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement