Senin 23 Jan 2012 12:13 WIB

Lima Resep Hatta untuk Indonesia Unggul

Rep: maspriel aries/ Red: Taufik Rachman

REPUBLIKA.CO.ID,PALEMBANG --Semangat nasionalisme dan membangun peradaban bangsa yang unggul adalah kata kunci kemajuan bangsa sekaligus sebagai upaya strategi yang akan menempatkan bangsa Indonesia sebagai salah satu negara dengan tingkat peradaban yang uinggul di abad XXI.

Pandangan itu dilontarkan Menko Perekonomian Hatta Rajasa dalam orasi ilmiah pada wisuda mahasiswa Stisipol Candradimuka, Senin (23/1), di Palembang.

Untuk mencapainya Hatta Rajasa, mengingatkan bangsa Indonesia harus melakukan adaptasi dan transformasi demi terwujudnya Indonesia yang unggul di abad XXI tanpa kita kehilangan atasnya.

"Ada lima pandangan untuk terjadinya Indonesia yang unggul di abad XXI. Pertama, semua yang membentuk, menjadikan Indonesia dan semua yang merupakan fondasi Indonesia harus tak terusik eksistensinya$ Dalam pandangan saya, naskah pembukaan UUD 1945 dan Pancasila adalah elemen konstitutif Indonesia yang harus kita pertahankan," kata Hatta Rajasa.

Pandangan Hatta yang kedua adalah, bahwa Indonesia dibentuk oleh dualitas yang berbeda menjadi satu tak terpisahkan, yaitu nasionalisme dan multikulturalisme.

"Indonesia memerlukan nasionalisme sebagai dasar untuk membangun negara-bangsa yang eksistenya menjadi relevan karena hadirnya sentimen sejarah dan kehendak untuk bersatu mencapai cita-cita dan tujuan bersama," ujarnya.

Resep ketiga dari Menko Perkonomian adalah Indonesia memerlukan nasionalisme dan multikulturalisme sekaligus. "Walau keduanya berbeda namun terkait. Nasionalisme menekankan kesamaan tujuan dan cita-cita kolektif, multikulturalisme menekankan keragaman identitas etnik, ras, agama atau denominasi kultural lainnya" tambah Hatta.

Pandangan atau resep keempat dari Hatta Rajasa yang juga ketua umum DPP PAN adalah, Indonesia tengah mengalami sebuah mega-perubahan yang terjadi di tiga wilayah sekaligus, yaitu di ruang negara, ruang masyarakat atau civil society  dan kelima di raung pasar atau market, agenda perubahannya tidak saja mendorong terjadinya pasar yang terbukan namun juga pasar yang adil.

Terhadap itu semua, Hatta Rajasa menegaskan, “Sebaik-baiknya sebuah perubahan adalah sebuah perubahan yang terhadapya kita mengendalikan tidak saja arah dan besarannya namun juga fase-fase dan kecepatannya.”

“Perspektif  kebangsaan dalam mega perubahan yang kita dorong terletak pada ownership, kepemilikan atas semua kemajuan yang kita capai tanpa membuat kita sendiri terasing terhadapnya,” ungkap Menko Hatta Rajasa.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement