REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO - Sebuah kelompok Muslim Kanada mengembangkan program unggulan untuk melawan kejahatan kehormatan di masyarakat.
"Jika Anda memiliki strategi yang efektif untuk mengidentifikasi faktor risiko mengenai kekerasan kehormatan, Anda dapat mengurangi kemungkinan pembunuhan demi kehormatan," ujar Mohammed Baobaid, direktur eksekutif dari Pusat Sumber Daya Muslim untuk Dukungan Sosial dan Integrasi (MRC) di Kota London, Ontario, kepada The Globe dan Mail.
MRC berencana mengadakan kerjasama dengan sebuah kelompok gencatan senjata anti kekerasan yang berbasis di Chicago. Mereka ingin mengembangkan sebuah proyek guna mengurangi jumlah kejahatan kehormatan di Kanada.
Proyek Kehormatan Keluarga bertujuan untuk melihat alasan yang mendorong orang melakukan kejahatan kehormatan. Dalam program ini, MRC akan memiliki dua orang yang bekerja sebagai konselor. Proyek MRC juga akan didukung oleh para peneliti kekerasan keluarga dari fakultas pendidikan di University of Western Ontario.
Program ini muncul di tengah kasus yang terjadi di Kingston, Ontario, Kanada. Seorang pria kelahiran Afghanistan, Mohammad Shafia (58), bersama istri dan putra mereka (21 Tahun) dituduh melakukan pembunuhan atas nama kehormatan. Mereka dituduh bersalah atas kematian istri pertama Shafia dan ketiga putrinya.