REPUBLIKA.CO.ID,  LONDON -- Chelsea dan Queens Park Rangers (QPR) memperingatkan para pendukungnya, Rabu, bahwa 'pelecehan dan diskriminasi tidak memiliki tempat di sepak bola atau masyarakat' menjelang pertemuan kedua klub Liga Utama Inggris tersebut di pertandingan Piala FA pada Sabtu (28/1).

Pertandingan tersebut akan mengingatkan pada perseteruan kapten Chelsea, John Terry, dan bek QPR, Anton Ferdinand, di mana kedua pemain tersebut sempat terlibat perselisihan karena kasus rasisme, saat Si Biru kalah 0-1 dari pesaing sekotanya tersebut pada Oktober.

Terry telah didenda karena didakwa melakukan pelecehan rasial terhadap Ferdinand ketika pertandingan tersebut berlangsung - yang selalu dibantahnya - dan akan menjalani sidang pada 1 Februari.

Terdapat spekulasi seputar apakah kedua pemain tersebut akan bersalaman sebelum pertandingan Sabtu. Bagaimanapun, kedua klub telah bersatu dan menyebut pertandingan tersebut akan menjadi 'perayaan sepak bola.'

Bruce Buck, ketua Chelsea, dan Tony Fernandes, ketua QPR, mengeluarkan pernyataan, "Kami telah mendiskusikan isu-isu seputar pertandingan putaran keempat Piala FA di Loftus Road, dan kami berdua sangat sepakat bahwa pelecehan dan diskriminasi tidak memiliki tempat di sepak bola atau masyarakat."

"Kedua klub menikmati dukungan yang luar biasa. Bagaimanapun, kami akan mengingatkan para pendukung, bahwa kami ingin mendengar semangat mereka, merupakan fakta bahwa kebencian dan pelecehan bukanlah perilaku pendukung Chelsea dan QPR."

"Klub akan bekerja sama dengan polisi untuk memastikan bahwa semua orang yang menggunakan bahawa diskriminasi atau menghasut sudah dikenali, dan tindakan terkuat akan diambil terhadap mereka." Manajer Chelsea Andre Villas-Boas juga memohon pada Senin, agar para pendukung klubnya tetap bersikap tenang menjelang pertandingan tersebut, dengan menekankan bahwa klubnya memiliki tanggung jawab untuk 'menenangkan situasi seputar pertandingan.'

Ikuti Whatsapp Channel Republika