Sabtu 28 Jan 2012 01:33 WIB

Suriah terus Bergolak, 50 Lebih Tewas dalam Dua Hari oleh Peluru Rezim

Protes rakyat Suriah kian berkobar di penjuru negara sejak Maret lalu, menuntut kepergiaan keluarga Assad dari pemerintahan.
Foto: Reuters
Protes rakyat Suriah kian berkobar di penjuru negara sejak Maret lalu, menuntut kepergiaan keluarga Assad dari pemerintahan.

REPUBLIKA.CO.ID, HOMS, SURIAH - Kerusuhan berdarah selama dua hari di Suriah telah menewaskan lebih dari 50 orang ketika pasukan yang setia kepada Presiden Bashar Assad menggempur bangunan tempat tinggal warga dengan roket. Militer juga menembaki massa dan meninggalkan mayat-mayat bergelimpangan tergenang darah di jalan-jalan dalam kekerasan yang meningkat dramatis demikian menurut keterangan para aktivis.

Sebagian besar kekerasan terjadi di Homs, di mana serbuan senjata melanda kawasan itu, Jumat (27/1) pada hari kedua kerusuhan. Satu hari sebelumnya, terjadi penculikan sektarian dan pembantaian sekaligus aksi penyerangan rumah-rumah warga dengan peluru mortal oleh aparat pro rezim. Aktivis yang menuturkan kejadian tersebut mengatakan seluruh keluarganya juga dibunuh.

Video yang ditayangkan online oleh sejumlah aktivis menunjukkan tubuh-tubuh lima anak kecil, lima wanita dari berbagai usia dan seorang pria, semua berdarah dan diletakkan bertumpuk di atas tempat tidur sebuah bangunan yang terlihat sebuah apartemen setelah gedung itu dihantam peluru roket di lingkungan Karm el- Zaytun. Narasi video itu menyatakan seluruh keluarganya telah dibantai.

Namun video itu masih belum bisa diverifikasi keabsahannya. Aktivis menyatakan sedikitnya 30 orang terbunuh di Homs pada  Kamis (27/6) dan 21 orang lagi tewas di penjuru negara itu pada Jumat.

sumber : The Independent
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement