REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wasekjen Partai Demokrat, Ramadhan Pohan menyayangkan pelaporan dirinya oleh Aburizal Bakrie ke Mabes Polri. Menurut Ramadhan, laporan tersebut bermula dari media. Sehingga, akan lebih baik kalau dibalas dengan polemik media juga.
''Wilayahnya di dewan pers, jadi bukan di persoalan hukum. Tapi Pak Ical saya tidak tahu dia bereaksi sampai ada 12 lawyer begitu. Ini berarti serius sekali. Kalau ditaruh di wilayah hukum tidak ada yang bisa saya lakukan kecuali direspon, kecuali siap menghadapi serangan hukum yang dilakukan Pak Ical,'' kata Ramadhan, Selasa (31/1).
Anggota komisi II DPR itu pun meminta maaf jika menyinggung perasaan Ical sebagai orang yang lebih tua. Hanya saja, lanjut dia, sebagai politisi ia mempertanggungjawabkan aspirasi rakyat.
''Saya tidak akan minta maaf untuk menyampaikan suara rakyat yang seperti itu,'' tegas dia.
Ia pun memandang, anggapan kabar yang mengatakan masalah ini mengganggu popularitas Ical sebagai capres terlalu jauh. Pasalnya, Ical merupakan tokoh besar. Sehingga, seharusnya yang menjadi lawan Ical juga merupakan tokoh besar yang menjadi capres.
''Tapi karena beliau melaporkan, saya menunggu laporan beliau. Pada saat yang sama tim hukum Demokrat juga sudah melakukan langkah ancang-ancang untuk merespon dan menyikapi hal-hal yang terjadi di depan,'' ujar Ramadhan.
Ia pun menegaskan tidak akan mencabut omongannya yang mengatakan ada indikasi keterlibatan Ical di PT Sumber Mineral Nusantara (SMN) karena bukan merupakan pelanggaran. Ini terkait dengan posisinya sebagai anggota DPR yang bertugas menyampaikan aspirasi rakyat. ''Itu indikasi, mestinya diserang dengan indikasi juga,'' pungkas Ramadhan.