REPUBLIKA.CO.ID, TEXAS - Seorang tahanan di penjara Texas menggugat Departemen Kehakiman dan Pidana negara bagian yang melarang pemeliharaan jenggot sebagai bentuk keyakinan seorang Muslim. Kenneth Hickman (49), seorang tahanan muallaf asal Austin, mengeluhkan pelarangan jenggot tersebut.
Dalam pembelaannya di pengadilan pada Selasa (31/1), Hickman menyebut jenggot merupakan bentuk identitasnya sebagai seorang muslim. Pengadilan sebelumnya telah memberi izin kepada Hickman untuk memelihara jenggot pada bulan Mei. Namun, dia kembali dilarang dan para petugas penjara terus melecehkannya dan memintanya untuk menyukur jenggot tersebut.
"Hanya terpidana Muslim yang akan menggunakan haknya untuk memakai jenggot," tulis Hickman dalam pembelaannya.
Pengadilan telah berpihak dengan lembaga negara. Departemen Kehakiman kemudian kembali menegaskan pelarangan memelihara jenggot di penjara Austin Texas. Menurut lembaga ini, semua narapidana diharuskan mematuhi aturan penjara tanpa pengecualian.