REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Seorang pria berseragam tentara Afghanistan menembak mati satu tentara dari pasukan pimpinan NATO di Afghanistan Selatan. Peristiwa ini hanya beberapa hari setelah empat tentara Prancis tewas akibat penembakan serupa, kata juru bicara Pasukan Bantuan Keamanan Asing (ISAF), Rabu (1/2).
Peristiwa itu terjadi pada Selasa (31/1), kata ISAF, pimpinan persekutuan pertahanan Atlantik utara (NATO), tanpa merinci kebangsaan korban tersebut. "Seseorang mengenakan seragam Tentara Kebangsaan Afghanistan mengarahkan senjatanya ke anggota Pasukan Bantuan Keamanan Asing di Afghanistan Selatan kemarin, menewaskan seorang anggota pasukan itu," kata pernyataan ISAF seperti diberitakan AFP dan dikutip Antara.
Pada 20 Januari, seorang tentara Afghanistan menembak serdadu pelatih Perancis di Kapisa, dekat ibukota Kabul, dan menewaskan empat tentara. Pembunuhan itu memaksa Presiden Perancis, Nicolas Sarkozy, menunda sementara tugas pelatihan Prancis di Afghanistan. Ia kemudian memerintahkan penarikan pasukan tempur Perancis pada 2013, setahun lebih awal dari rencana NATO.
Antara Mei 2007 hingga Mei 2011, sedikitnya 58 tentara Amerika Serikat dan NATO tewas oleh tentara dan polisi Afghanistan dalam 26 serangan, kata laporan rahasia sekutu itu pada bulan lalu dalam pembeitaan The New York Times.