REPUBLIKA.CO.ID, MOGADISHU - Palang Merah Internasional dituduh membagikan makanan yang telah rusak untuk bantuan internasional di Somalia Selatan. Tuduhan itu disampaikan kelompok pemberontak Somalia, Al-Shabab.
Al-Shabab telah mengumumkan bahwa pihaknya secara permanen akan menghentikan operasi Palang Merah di berbagai daerah yang dikuasainya. Dengan alasan organisasi bantuan internasional tersebut telah membagi-bagikan makanan rusak dan tidak layak konsumsi kepada para pengungsi di Somalia selatan.
Palang Merah Internasional dalam VOAnews, Kamis (2/2) memang mengakui adanya kerusakan 1.000 ton makanan yang akan dibagi-bagikan ke para pengungsi di Somalia. Namun, Komite Palang Merah Internasional membantah tuduhan tersebut.
Karena kerusakan bantuan makanan ini bukan bentuk kesengajaan. Diperkirakan cuaca yang panas dan udara lembab menjadi penyebab rusaknya bantuan makanan tersebut. Organisasi bantuan internasional ini berjanji akan memusnahkan makanan yang telah rusak sebelum sampai ke pengungsi Somalia.
Organisasi palang merah internasional menyesalkan keputusan Al-Shabab. Namun organisasi ini tetap berkomitmen akan membantu Somalia mengatasi krisis kemanusiaannya. Saat ini Palang Merah Internasional telah mendistribusikan lebih dari 17 ribu ton beras, kacang merah dan minyak ke lebih dari 1,2 juta jiwa di Somalia tengah dan selatan sebelum al-Shabab menghentikan operasi tersebut.