Jumat 03 Feb 2012 17:51 WIB

Indosat : Kasus IM2 Salah Konteks

Rep: Dwi Murdaningsih/ Red: Hafidz Muftisany
Indosat
Indosat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –  Kasus  penyalahgunaan pita frekuensi 2,1 GHz oleh Indosat Mega Media (IM2) dinilai salah konteks. Kasus yang ditangani kejaksaan agung ini menggambarkan belum bisanya pelapor memahami duduk posisi industri telekomunikasi.

Demikian dikatakan kepala divisi hubungan masyarakat Indosat Djarot Handoko saat berkunjung ke kantor Republika, Jumat (3/2). Djarot mengungkapkan frekuensi yang dipakai oleh IM2 merupakan frekuensi yang berpayung pada jaringan Indosat. Dan Indosat yang menunaikan kewajiban ke negara.

Secara mudah, ia menjelaskan masyarakat harus bisa membedakan antara frekuensi, jaringan dan ISP. Ia menganalogikan frekuensi sebagai tanah kosong yang disediakan oleh pemerintah. Operator, dalam hal ini Indosat merupakan bangunan mall yang berdiri di atas tanah tersebut. ISP (IM2) sebagai salah satu toko yang berada di dalam mall tersebut. IM2 ‘menumpang’ jaringan internet yang dimiliki oleh Indosat. Artinya, IM2 membayarkan kewajibannya kepada Indosat.

Sementara itu, Indosat sebagai ‘pemilik’ mall berkewajiban membayarkan kewajibannya kepada negara. “Kita bayar setiap tahun. Mau pelanggan satu atau seribu jumlahnya tetap sama. Dan itu, jumlahnya (kewajibannya) dari tahun ke tahun selalu naik,” kata Djarot.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement