Rabu 08 Feb 2012 14:25 WIB

Inilah Isi Pertemuan Nirwan Bakrie-Djohar Arifin

Rep: Abdullah Sammy/ Red: Ramdhan Muhaimin
Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) - ilustrasi
Foto: Antara
Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) - ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Untuk pertama kalinya dua mantan dan petinggi PSSI bertemu di sebuah acara yang difasilitasi KONI. Dialah mantan Wakil Ketua PSSI, Nirwan Bakrie dan Ketua Umum PSSI saat ini, Djohar Arifin yang bertemu selama beberapa jam di sebuah tempat di Jakarta, 1 Februari lalu. 

Menurut penggagas acara pertemuan, Tono Suratman, bertemunya Nirwan dan Djohar adalah sebagai bagian untuk menemukan solusi akan permasalahan sepak bola nasional. Tono yang menjabat sebagai Ketua KONI ingin terputusnya akses komunikasi antara pengurus lama dan baru jadi lebih terbuka, sehingga memudahkan terciptanya proses rekonsiliasi.

"Saya bertemu pengurus lama termasuk Pak Nirwan Bakrie dan juga pengurs PSSI Djohar Arifin. Kami bertemu untuk membicarakan solusi akan masalah persepakbolaan nasional," beber Tono di sela-sela rapat dengar pendapat dengan DPR yang berlangsung hingga Selasa (7/2) malam.

Sosok Nirwan yang dipandang mampu menjadi tokoh yang dapat mempersatukan PSSI dengan KPSI jadi alasan. Menurut Tono, Nirwan menyambut baik forum yang digelar KONI sebagai bagian dari usaha rekonsiliasi itu. "Pak Nirwan dan Djohar menyanmbut baik usulan yang kami sampaikan," tambah Tono.

Dia pun menjelaskan tiga alternatif solusi yang diutarakan KONI di forum itu. Dia meminta dua kubu yang ada di sepak bola nasional agar melebur menjadi satu. Pun halnya dualisme liga yang harus diakhiri. "Dan Diharapkan kongres tahunan nanti pesertanya adalah pemilik suara dalam KLB PSSI di Solo lalu," imbuhnya.

Jika usulan itu mampu diterima kedua pihak dengan hati besar, Tono yakin rekonsiliasi akan segera tercipta di sepak bola Indonesia. Di sisi lain, dia mengungkapkan bahwa KONI juga menjalin komunikasi dengan KPSI. Sejumlah usulan pun telah disampaikan baik kepada PSSI dan KPSI. KONI menunggu respon yang akan disampaikan kedua kubu, paling lambat pada sepekan kedepan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement