Kamis 09 Feb 2012 07:54 WIB

Maladewa Semakin Chaos

Presiden Maladewa Mohamed Nasheed
Foto: news first
Presiden Maladewa Mohamed Nasheed

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI - Pasca mundurnya Presiden yang pertama kali terpilih secara demokratis, Mohamed Nasheed, kerusuhan semakin meluas di Maladewa.

Masyarakat menjadikan Polisi sebgai sasaran setelah  terjadi kudeta tak berdarah yang memaksa Nasheed untuk mundur oleh Perwira polisi dan militer.

Pemrotes yang marah di sedikitnya empat pulau di seluruh kepulauan Maladewa menyerang kantor polisi dan membakar gedung pemerintah Rabu (8/2), kata beberapa pejabat.

Abdulla Sodig, Wali Kota Addu, mengatakan satu kantor polisi telah diserbu dan dua lagi dikepung dalam laporan kerusuhan yang dikonfirmasi telah menyebar ke luar ibu kota negeri itu, Male.

"Satu kantor (polisi) diserbu dan terjadi bentrokan. Polisi dipaksa meninggalkan gedung. Dua lagi (kantor polisi) dikepung oleh pemrotes," kata Sodig melalui telefon dari Addu, pulau karang yang terletak paling selatan di kepulauan Maladewa.

"Orang merasa tak ada pemerintah mesti berfungsi di sini, orang tahu apa yang terjadi di Male dan mereka prihatin sebab militer akan keluar dan membunuh orang." ujar Mohamed Shareef, politikus senior dari partai MDP -pimpinan Nasheed.

Sebelumnya Wakil Presiden Mohamed Waheed --yang berasal dari partai yang berbeda-- diambil sumpahnya beberapa jam kemudian sebagai presiden baru di negara yang terkenal sebagai objek pariwisata. Maladewa adalah kumpulan lebih dari 1.000 pulau di lepas pantai India dan Sri Lanka.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement