REPUBLIKA.CO.ID, GUIHULNGAN -- Otoritas Filipina menyatakan puluhan orang yang terkubur tanah longsor kecil kemungkinan bisa ditemukan dalam keadaan hidup. Negros dan Cebu, wilayah padat penduduk di Filipina, Senin (6/2) lalu diguncang gempa berkekuatan 6,7 SR yang menimbulkan longsor. Jumlah korban tewas hingga Rabu (8/2) mencapai 26 orang.
Meski pemerintah pesimistis bisa menemukan korban hidup, warga tetap berharap pemerintah tidak menghentikan pencarian korban yang tertimbun longsor. "Tolong, jangan menyerah mencari para korban," kata seorang warga, Virginsita Magalso (47 tahun), sambil menitikkan air mata kepada kantor berita AFP, Kamis (9/2).
Data resmi mencatat sekitar 71 orang yang sebagian besar petani masih hilang. Petugas penyelamat belum menemukan korban hidup dari bawah reruntuhan beton, batuan dan tanah.
"Saya hanya bisa berharap,'' ujar Kepala Kantor Pertahanan Sipil, Benito Ramos. ''Tanah longsor ini besar dan tidak ada kesempatan bagi mereka untuk hidup."
Ramos mendampingi Presiden Benigno Aquino III dalam kunjungan ke daerah bencana. Aquino memerintahkan agar jalanan segera dibersihkan untuk menghidupkan kembali perdagangan dan mempercepat pengiriman pasokan bantuan.