REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Empat personel tentara, termasuk seorang perwira, Kamis (9/2) tewas dibunuh oleh kelompok bersenjata di provinsi Suriah Tengah, Homs. Menurut kantor berita resmi Suriah, SANA, Letnan Kolonel Ammar al-Jurf, Sersan Mayor Tarek Suleiman, dan dua petugas penegak hukum lainnya tewas dalam bentrokan dengan kelompok bersenjata di kota al-Qassir, Homs.
Beberapa kelompok bersenjata mendirikan penghalang jalan di jalanan Homs dan membakar ban, sementara yang lainnya masuk ke pertokoan dan perumahan untuk menjarah, kata SANA. Beberapa serangan juga terjadi di sejumlah daerah dekat Homs. Laporan SANA yang diberitakan Antara, Jumat (10/2), menyebutkan, penegak hukum pemerintah menyita berbagai barang bukti dari kelompok bersenjata itu.
Sementara itu, Pengamat HAM Inggris di Suriah melaporkan sekitar 63 orang tewas di Homs pada Kamis, sedangkan Komite Koordinasi Daerah (LCC) menyebutkan jumlah yang tewas hingga 100 orang. Jumlah tersebut tidak bisa diverifikasi secara independen.
Suriah menyalahkan kerusuhan itu pada kelompok-kelompok bersenjata yang didukung oleh konspirasi asing dengan tujuan menggulingkan rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad. Pasukan Suriah telah meningkatkan tindakan keras mereka selama sepekan terakhir pada kelompok-kelompok bersenjata di daerah pusat dan pinggiran Damaskus.