REPUBLIKA.CO.ID,TEHERAN-- Arab Saudi mendorong resolusi baru pada PBB terhadap Suriah. Hal itu dilakukan, satu minggu setelah Rusia dan Cina memveto resolusi Dewan Keamanan (DK PBB).
Para diplomat mengatakan bahwa "Rancangan resolusi baru yang diajukan Arab Saudi pada Majelis Umum PBB, menyerukan Presiden Suriah, Bashar al-Assad untuk menyerahkan kekuasaan kepada wakilnya, skenario ini juga didukung oleh Liga Arab,"katanya, Jumat (10/2) dilansir Press TV.
Menurutnya, Saudi juga mendesak Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon untuk menunjuk utusan khusus untuk pergi ke Suriah, terkait resolusi barunya, diplomat mengatakan.
Oleh karena itu, dewan PBB akan mengadakan sidang Senin (12/2) mendatang, terkait kerusuhan Suriah. Sidang itu dipimpin oleh, Kepala HAM PBB, Navi Pillay dan dihadiri oleh perwakilan dari193 negara untuk membahas kerusuhan di negara Arab, khususnya pada Suriah.
Para diplomat mengatakan, pemungutan suara untuk mengambil keputusan tentang resolusi yang diajukan Saudi, tidak akan dilakukan Senin besok, tetapi mungkin keputusan akan diambil minggu depan. Resolusi juga akan disahkan dalam sebuah Majelis Umum DK PBB.
Suriah menolak draf dukungan resolusi Arab sebagai 'campur tangan mencolok' dalam urusan internal negara dan melanggar kedaulatannya.