REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Putaran ke-25 perundingan penjajakan antara Pemerintah Filipina dan Front Pembebasan Islam Moro (MILF) berakhir di Kuala Lumpur, Rabu (15/2). Kedua pihak menyatakan kepuasan atas kemajuan perundingan. Usai perundingan, kedua pihak menyatakan puas atas kemajuan untuk menemukan solusi politik bagi permintaan Bangsamoro serta konflik bersenjata di Mindanao.
"Para pihak mengakui kebutuhan untuk mengeksplorasi pendekatan kreatif yang akan membahas dimensi politik, hukum dan lain-lain dari masalah itu," kata pihak pemerintah Filipina dan MILF dalam pernyataan bersama mereka yang dikeluarkan setelah pembicaraan tiga hari di Kuala Lumpur, Malaysia, seperti diberitakan kantor berita Filipina, PNA, dan dipantau Antara, Kamis (16/2).
Pernyataan bersama itu ditandatangani oleh Marvic Leonen, ketua panel perdamaian pemerintah, dan Mohagher Iqbal, kepala panel perdamaian MILF. Tengku Dato' AB Ghafar Bin Tengku Muhammad, fasilitator Malaysia, menyaksikan penandatanganan tersebut.