REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN-- Majelis Umum PBB telah mengadopsi dan mengkaji resolusi yang diusulkan oleh Liga Arab di Suriah. Resolusi itu, berisi penolakan terhadap disebut tindakan keras pemerintah terhadap protes oposisi, namun, Suriah menolak.
Setelah dilakukan voting, sebanyak 137 anggota PBB memberikan suara, untuk mendukung resolusi, sementara 12 anggota lainnya, termasuk Rusia dan China menentang tindakan tersebut.
Resolusi ini tidak mengikat, dan dirancang oleh Liga Arab atas dukungan Amerika Serikat dan Inggris. Duta besar Suriah untuk PBB, Bashar al-Jafari, menolak resolusi itu sebagai bias dan tidak seimbang.
Jafari mengatakan bahwa, Damaskus memiliki hak untuk melindungi warganya terhadap geng bersenjata. Dia tetap melakukan kekerasan pada kelompok-kelompok teroris bersenjata dan menambahkan bahwa, negara tidak akan mentolerir kehadiran kelompok-kelompok tersebut di wilayahnya,"Kami tolak resolusi LIga Arab, dan kami tetap akan melawan kelompok bersenjata, dengan kekerasan," katanya, seperti dikutip press tv .
Resolusi Majelis Umum tidak memiliki kekuatan nyata tanpa suara dan disetujui Dewan Keamanan PBB. Liga Arab telah mengirimkan resolusi kepada Dewan Keamanan awal bulan ini yang menyerukan Presiden Suriah Bashar al-Assad untuk mundur. Namun, resolusi diveto oleh Rusia dan Cina yang menolaknya sebagai 'tidak seimbang'.