Jumat 17 Feb 2012 10:17 WIB

Ummu Salamah: Kisah Istri Salehah (Bag 2-Habis)

Red: Heri Ruslan
Matahari (ilustrasi)
Foto: jizzflame.blogspot.com
Matahari (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Ummu Salamah akhirnya tiba di Madinah. Ia menjadi wanita pertama yang memasuki kota itu.  Selama di Madinah, ia sibuk mendidik anaknya serta mempersiapkan segala sesuatu  untuk  bekal suaminya berjihad di jalan Allah. Abu Salamah tampil penuh keberanian di  Perang Badar dan Perang Uhud.

Di Perang Uhud ia terluka parah. Lengannya terkena panah. Dua bulan kemudian, Rasulullah mendapat laporan bahwa Bani Asad hendak menyerang kaum Muslimin. Lalu Beliau  memanggil Abu Salamah dan mempercayakan kepadanya untuk membawa bendera pasukan menuju Qathn, yakni sebuah gunung yang berpuncak tinggi disertai 150 tentara Allah.

Pada pertempuran itu luka Abu Salamah kembali kambuh. Hingga akhirnya, ia wafat di samping Rasulullah yang kemudian memanjatkan doa, ‘’Ya Allah ampunilah Abu Salamah, tinggikanlah derajatnya dalam golongan Al-Muqarrabin dan gantikanlah dia dengan kesudahan yang baik pada masa yang telah lampau dan ampunilah kami dan dia Ya Rabbal’Alamin.’’

Ummu Salamah menghadapi ujian itu dengan keimanan dan jiwa yang sabar. Ketika telah habis masa idahnya, beberapa sahabat bermaksud untuk melamarnya. Akan tetapi Ummu Salamah menolaknya. Rasulullah pun turut memikirkan nasib wanita nan mulia itu. Ummu Salamah adalah seorang wanita mukminah yang jujur, setia dan sabar.