Sabtu 18 Feb 2012 22:58 WIB

Krisis Listrik, Ribuan Pasien di Rumah Sakit Gaza Terancam

Sejumlah pasien di sebuah rumah sakit di Gaza.
Foto: PIP
Sejumlah pasien di sebuah rumah sakit di Gaza.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Kementerian Kesehatan Palestina memperingatkan bahwa beberapa waktu ke depan ribuan pasien terancam kesehatannya karena para petugas medis tidak bisa memberikan layanan di sejumlah rumah sakit, akibat krisis listrik yang menimpa Gaza.

Juru Bicara Kemenkes Palestin, Ashraf Qudrah, menyatakan beberapa jam ke depan merupakan waktu paling kritis di sektor kesehatan. "Puluhan anak-anak mengalami gangguan pertumbuhan kesehatan karena tidak bisa mendapatkan layanan inkubator, disebabkan ketiadaan pasokan listrik," ujar Qudrah kepada Pusat Informasi Palestina, Sabtu (18/2).

Menurut Qudrah, kondisi darurat di sejumlah sektor medis akan semakin bertambah, jika krisis listrik terus berkelanjutan disebabkan larangan impor bahan bakar ke sejumlah rumah sakit, dan tidak beroperasinya pembangkit Gaza.

Di samping krisis listrik, sejumlah rumah sakit juga mengalami kekurangan obat-obatan. Sekitar 347 jenis obat dan perlengkapan medis tidak memiliki pasokan. Juga ketiadaan solar untuk menghidupkan genset di sejumlah rumah sakit, yang berarti sekitar 39 ruang operasi akan berhenti bekerja.

Israel sengaja menerapkan kebijakan pengurangan sistem kesehatan dengan blokade tidak manusiawi atas Gaza sejak tahun 2006 lalu, melarang impor obat-obatan dan perangkat medis, serta memperketat prosedur bagi para pasien di Gaza. Sehingga petugas medis tidak bisa bekerja melayani pasien, terutama di tengah situasi sulit dan musim dingin.

Qudrah mengecam sikap diam tak beralasan dari pihak HAM internasional terkait penderitaan ribuan pasien di Gaza. Qudrah menyerukan semua pihak untuk turut bertanggungjawab memberikan bantuan sebelum semuanya terlambat. Kepada pihak yang masih memiliki nurani di dunia Arab, Islam dan internasional, Qudrah menyampaikan pesan permohonan bantuan untuk para pasien di Gaza.

Qudrah juga menuntut segenap faksi nasional Palestina dan komite kebebasan dan rekonsiliasi sipil untuk membuat sikap bersatu melindungi pasien Gaza dan mengakhiri krisis kekurangan obat, listrik dan solar, di level lokal, regional dan internasional.

sumber : PIP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement