REPUBLIKA.CO.ID, KABUL - Ribuan pengunjuk rasa warga Afghanistan kembali turun ke jalan, Rabu (22/2), memprotes tindakan pelecehan agama oleh tentara Amerika Serikat (AS). Aksi unjuk rasa hari kedua menuntut dihukum beratnya tentara AS yang membakar Alquran. Para pengunjuk rasa mengekspresikan kemarahan sambil berteriak, 'Matilah Amerika'.
Para pengunjuk rasa berkonvoi dan melempari pasukan keamanan termasuk polisi. Aparat pun melepaskan tembakan ke udara untuk menenangkan pengunjuk rasa. Melihat aparat yang melepaskan tembakan, para pengunjuk rasa terus mengutuk AS dan Presiden Afganistan yang dianggap sebagai boneka AS.
"Matilah Amerika, Matilah Karzai," teriak perunjuk rasa dalam aksi yang terus menyebar di pinggiran kota Kabul. Sementara itu, pengunjuk rasa lain juga digelar di timur Afganistan, Jalalabad.
Pada Selasa, (21/2), lebih dari 2.000 warga Afghanistan berkumpul dan mengepung pangkalan udara AS di Bagram. Aksi protes ini meminta agar AS dan NATO menghukum keras bagi tentara mereka yang dengan sengaja membakar salinan Quran dan membuangnya di tempat sampah. Walaupun seketika itu, permintaan maaf muncul dari Gedung Putih rumah dan Pemimpin NATO.