REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Front Pembebasan Islam Moro (MILF) Filipina bertekad akan menempuh cara-cara damai dalam mengatasi konflik dengan pemerintah Filipina. Dalam kunjungannya ke Indonesia, Ketua MILF, Abdullah M Hassan, diterima Ketua MPR, Taufiq Kiemas, di rumah dinasnya. Turut mendampingi pula Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin. Tampak pula Wakil Ketua MPR, Melani Leimena Suharli.
Taufiq menyampaikan, pada hakikatnya MILF ingin berdamai dengan pemerintah dan tetap menjadi bagian negara Filipina. "Namun, mereka menginginkan pemerataan pembangunan. Pembagian rezeki antara suku Moro ini dan pemerintah harus dilakukan dengan adil," katanya, Kamis (23/2).
Dirinya menyambut gembira akan langkah-langkah damai yang akan ditempuh masyarakat Moro dalam memperjuangkan keinginannya. Jika berperang, kata dia, maka yang rugi bangsa Moro sendiri sebab pemerintah pusat biasanya tidak mau mengalah jika menyangkut persoalan pembagian kekayaan.
Sedangkan Ketua MILF, Abdullah M Hassan, mengatakan pihaknya sangat senang dengan penerimaan yang baik dari Taufiq dan Din. Menurutnya, sebagai negarawan saran Taufiq sangat penting. Dalam kunjungannya itu, ada enam orang delegasi yang mendampingi Hassan, yaitu Atty Datu Michael Mastura (penasehat hukum), Abhoud Syed Lingga, Abdullah Camlian, Bato Mohamd Zainodin, Ali Buisan, dan Sukrey Ali Saaber.