REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN-- Pemimpin Teheran, Ayatollah Ahmad Khatami, mengecam penodaan dan pembakaran Al-quran oleh AS. Dia mengatakan, pembakaran ini 'sengaja dilakukan' AS.
Ayatollah Khatami dalam khotbah sholat Jumatnya membantah pernyataan para pejabat AS bahwa, "Pasukan AS telah keliru membakar salinan Quran di Afghanistan, namun berdasarkan laporan dari pelapor, itu adalah tindakan yang disengaja, yang berasal dari permusuhan negarawan AS terhadap Islam," katanya.
Dia menggambarkan orang Amerika sebagai 'kejahatan mengerikan' dengan membakar salinan Alquran yang merupakan bacaan wajib Muslim dan berkata, "Lakukanlah, maka mereka mungkin akan dibakar oleh setiap kaum muslim didunia."
Dia mengatakan pemberontakan Muslim di Afghanistan sebagai reaksi terhadap kejahatan, itu keluar dari semangat mereka.
Dia kemudian menyebut permintaan maaf dari Presiden AS Barack Obama dan komandan pangkalan militer AS di Afghanistan pada masalah ini, mengatakan ini adalah permintaan maaf mengejek. "Saya mengumumkan dengan suara nyaring,dunia harus tahu bahwa pemerintah AS memusuhi Islam; Amerika melakukan ini, sebagai penghinaan, bukan kesalahan, bukan sengaja karena Washington memusuhi Islam," tegasnya.