REPUBLIKA.CO.ID,-- Pasukan Angkatan Laut Denmark melakukan operasi pembebasan terhadap sejumlah sandera yang ditawan oleh tersangka perompak Somalia. Dalam operasi itu 16 orang sandera berhasil diselamatkan namun dua orang lainnya tewas, Selasa.
Kapal perang Denmark, Absalon menembaki kapal tersangka perompak setelah kapal itu mengabaikan perintah untuk berhenti. Sebanyak 17 orang yang diduga perompak ditangkap. "Dua sandera cedera parah, dan meski mendapat pertolongan cepat dari dokter di kapal Absalon, nyawa mereka tidak bisa diselamatkan," kata komando AL Denmark dalam sebuah pernyataan.
"Tampaknya mereka terluka selama operasi itu," kata juru bicara AL Kenneth Nielsen. "Sandera-sandera lain dalam keadaan baik, dan tidak ada yang terluka atau tewas di kalangan perompak."
Nielsen menolak mengungkapkan kewarganegaraan para sandera itu, sebelum pemerintah Denmark memberi tahu keluarga mereka.
Menurut Nielsen, sebelum penyerangan itu, pasukan telah berusaha melakukan segala cara yang damai, mulai dari seruan, peringatan hingga tembakan peringatan untuk berusaha membebaskan sandera.
Absalon mengawasi kapal perompak itu selama beberapa waktu dan menghentikannya pada malam hari antara Minggu dan Senin ketika kapal itu berusaha menyelinap dari kawasan pantai menuju perairan terbuka.
Operasi pembebasan sandera itu menyoroti risiko penanganan perompak yang telah menjadi masalah besar dalam beberapa tahun terakhir ini.
Perompak yang beroperasi di lepas pantai Somalia meningkatkan serangan pembajakan terhadap kapal-kapal di Lautan India dan Teluk Aden meski angkatan laut asing digelar di lepas pantai negara Tanduk Afrika itu sejak 2008.
Menurut Ecoterra International, organisasi yang mengawasi kegiatan maritim di kawasan itu, sedikitnya 47 kapal asing dan lebih dari 500 pelaut hingga kini masih ditahan oleh perompak.
Kapal-kapal perang asing berhasil menggagalkan sejumlah pembajakan dan menangkap puluhan perompak, namun serangan masih terus berlangsung.