REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Dr KH Said Aqil Siradj mengatakan negara-negara di Arab tidak mungkin bisa bersatu.
"Mempersatukan orang Arab itu seperti membalikkan matahari di malam hari dan bulan di siang hari," kata Said Aqil Siradj dalam diskusi Indonesia-Uni Eropa tentang Timur Tengah di Jakarta.
Dia mengatakan kata Arab berasal dari kata kerja yang artinya menggelinding dan tidak bisa diam apalagi terdiri dari ratusan suku. Satu-satunya masa dimana orang Arab bersatu adalah pada zaman Nabi Muhammad.
Oleh karena itu,lanjut dia, perubahan yang saat ini terjadi di Arab adalah sesuatu yang wajar namun pahit.
"Perubahan yang terjadi itu mengerikan, namun ada pelajaran yang bisa diambil tanpa melupakan akar budaya," tambah dia.
Dia juga mengatakan demokrasi yang digaungkan oleh dunia Barat belum tentu cocok diterapkan di Timur Tengah. Penerapannya juga dilakukan tanpa melupakan jati diri.
"Sebenarnya Islam bisa dijadikan solusi, jika diterapkan dengan benar dan sesuai. Jadi Islam bukan hanya akidah saja," kata dia lagi.
Diskusi panel antara Uni Eropa dan Indonesia itu dihadiri sejumlah tokoh dan membahas dampak dari perubahan yang terjadi di beberapa negara Arab dan kontribusi yang diberikan Indonesia dan Uni Eropa untu menuju demokrasi di kawasan itu.