REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -– India tertarik berinvestasi di sektor farmasi dan alat-alat kesehatan. Usai menerima delegasi bisnis dari India, Senin (5/3), Menteri Perindustrian, MS Hidayat, mengungkapkan India juga tertarik untuk berinvestasi di sektor infrastruktur dan manufaktur. India juga ingin terlibat banyak dalam proyek berskema Public Private Partnership dengan Indonesia.
“Mereka menanyakan kerja sama untuk dokter di bidang kesehatan. Saya menyampaikan program itu ada di Kementerian Kesehatan, tapi untuk kebijakan farmasi nanti perindustrian yang ambil bagian,” ujar dia.
Dalam hubungan bilateral, Hidayat mengingatkan agar India bersiap-siap untuk investasi di bidang pengolahan tambang atau smelter. Selama ini, India banyak mengimpor batu bara dan CPO dari Indonesia untuk pertumbuhan industri di negara itu. Hidayat mewanti-wanti, karena di tahun 2014 Indonesia akan sulit mengimpor bahan mentah.
“Jadi mereka harus memindahkan industrinya di sini, sehingga ekspor ke sana nanti dalam bentuk barang jadi tapi diproses disini,” ujarnya. Ia mengajak agar India juga bisa menghargai kepentingan Indonesia untuk bisa meningkatkan ekspor dalam bentuk barang jadi. Hidayat berjanji, jika ada yang berinvestasi bidang smelter di luar Jawa, maka akan diberi insentif.