REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Penetapan Bandara Internasional Lombok sebagai embarkasi haji mengalami kendala. Yakni asrama haji yang dimiliki Bandara Internasional Lombok (BIL) belum mencapai syarat minimal 800 orang. Namun Gubenur Nusa Tenggara Barat mengatakan akan segera berbicara dengan Menteri Agama.
"Cuma itu saja, tetapi segera kami akan bertemu dengan Menteri Agama untuk membicarakannya," kata Gubernur M Zainul Majdi ketika ditemui di Mataram, Selasa.
Ia mengatakan, selain kapasitas asrama haji tidak ada alasan lain untuk tidak menetapkan embarkasi haji di BIL. Menurut dia, kalau pun landasan pacu BIL belum diperpanjang hal itu tidak menjadi kendala karena dapat menggunakan jenis pesawat pengangkut calon haji yang sesuai.
Saat ini, BIL memiliki landasan pacu 2.750 meter x 40 meter yang mampu didarati pesawat Airbus 330 atau Boeing 767 dan dapat menampung sepuluh unit pesawat di lapangan parkir (apron), namun belum bisa didarati pesawat pengangkut jemaah haji yang berbadan lebar seperti Boeing 747 sehingga akan diperpanjang menjadi minimal 3.000 meter.
Terminal penumpang BIL seluas 21 ribu meter persegi mampu menampung tiga juta penumpang setahun. Luas areal parkir mencapai 17.500 meter persegi.
"Jadi, dari sisi pesawat dan bandara tidak ada masalah. Tapi memang hanya ada satu malasah tersisa yakni kapasitas asrama," ujarnya.
Zainul mengatakan, NTB terus berupaya melengkapi persyaratan agar embarkasi haji di BIL dapat segera ditetapkan, dan pemberangkatan calon haji pada musim haji 2012 Oktober mendatang dapat terealisasi. Disebut, Pemprov NTB akan mengalokasikan dana hibah sebesar Rp10 miliar untuk mendukung peningkatan kapasitas tampung asrama haji, namun hal ini masih harus dibicarakan dengan DPRD NTB.
Sejauh ini, jumlah calon jemaah haji NTB mencapai 4.500 orang lebih setiap tahun, dan calon jemaah haji asal Bali dan NTT diperkirakan hampir 2.000 orang, sehingga akan ada 6.000-an calon jemaah haji dari tiga provinsi yang akan diberangkatkan melalui BIL jika sudah resmi menjadi embarkasi haji penuh.
Sekitar 6.000-an orang calon jemaah haji dari ketika provinsi itu akan dibagi dalam 20 kloter, setiap kloter berisi 350 - 400 orang.