REPUBLIKA.CO.ID,PAYAKUMBUH--Anak keempat pasangan Suminah (33) dan Harun (45), warga Kanagarian Pogang Taeh Bukik Kabupaten Limapuluh Kota, terbaring lemah dalam inkubator ruangan perinatologi RSUD Adnand WD Payakumbuh. Bayi yang belum diberi nama tersebut, lahir dengan normal pada 29 Februari 2012 mempunyai kelainan di batok kepala.
Pasangan Suminah dan Harun terlihat pasrah dengan keadaan buah hati mereka tersebut karena tidak memiliki biaya untuk pengobatan. Pekerjaan Harun hanyalah pembuat batu bata, sementara istrinya tidak bekerja.
"Sekarang kami berobat menggunakan Jamkesda, tapi nanti untuk mengobati anak keempat kami ini kami tidak tahu harus bagaimana," kata Harun dengan mata berkaca-kaca.
Menurut Harun, istrinya tidak merasakan gejala aneh saat mengandung anak keempat mereka. Hanya saja, Suminah memang sering sakit perut, namun mereka menganggap itu hal yang wajar.
"Persalinanpun dilakukan dengan cara normal. Kelainan baru diketahui saat proses persalinan," tambahnya.
Harun dan Suminah berharap ada dermawan yang terketuk hatinya untuk membantu biaya pengobatan anak mereka. "Kami hanya dapat berharap," tuturnya.
Saat ini bayi pasangan Suminah dan Harun itu mendapatkan penanganan medis berupa terapi cairan lewat selang infus, injeksi kepala dengan diberi antibiotik, perawatan kepala dengan dikompres menggunakan NHCL, dan diberi oksigen