REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pemakaman jenazah Usamah bin Ladin kembali dipertanyakan. Pasalnya, sebuah surat elektronik yang dibocorkan oleh perusahaan analisis intelijen mengatakan jenazah Usamah dikirim ke Amerika Serikat untuk dikremasi.
Menurut email tersebut, Usamah tewas ditembak oleh pasukan Navy Seal dalam penyergapan di kediamannya di Abbottabad, Pakistan, pada 2 Mei 2011. Email itu diduga diperoleh dari kelompok hacker tanpa identitas oleh Stratfor, sebuah organisasi yang berurusan dengan analisis intelijen dan analisis geopolitik. Organisasi ini dikenal dengan Shadow CIA (CIA Bayangan).
Pekan lalu, hacker tersebut mengumumkan bahwa mereka berhasil mengakses 2,7 juta dokumen korespondensi rahasia milik CIA. Mereka juga berhasil menemukan sejumlah dokumen catatan kejahatan.
Usai Usamah tewas dalam penyergapan, pemerintah AS mengatakan jasadnya dibuang ke laut dari kapal perang USS Carl Vinson sesuai tata cara Islam. Namun Wakil Presiden Stratfor, Fred Burton, mengatakan pihaknya meragukan keterangan tersebut.
Menurut Burton, jasad Usamah dibawa ke Delaware dengan menggunakan pesawat milik CIA menuju Institut Patologi Angkatan Bersenjata di Bethesda, Maryland. Klaim tersebut semakin menegaskan adanya konspirasi. Sebab, institut tersebut ditutup pada 15 September 2011 atau empat bulan setelah kematian Osama.