REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO - Sejumlah negara, termasuk Qatar dan Arab Saudi, mendukung kelompok-kelompok militan di Suriah dan bertanggung jawab atas pertumpahan darah di negara itu, kata Kantor Berita Sana mengutip tudingan Menteri Informasi Suriah, Adnan Mahmud.
"Beberapa negara, seperti Qatar dan Arab Saudi, yang mendukung formasi teroris bersenjata dengan uang dan senjata, adalah sekutu teroris melawan rakyat Suriah dan nertanggung jawab penuh atas pertumpahan darah di Suriah," kata menteri.
Kementerian Informasi menyatakan pada Senin, bahwa kelompok pejuang yang berperang di Suriah membunuh warga sipil dengan tujuan untuk menggunakan mayat mereka sebagai alat untuk mengacaukan situasi lebih lanjut, mendiskreditkan tentara Suriah dan menarik perhatian masyarakat internasional.
Lebih dari 7.500 orang telah tewas sejak pemberontakan terhadap Presiden Bashar al-Assad dimulai setahun yang lalu. Pemerintah menyalahkan kekerasan itu pada "teroris dan geng-geng bersenjata."
Saluran televisi Al-Jazeera melaporkan pada Senin bahwa tindakan keras pemerintah Suriah pada oposisi telah semakin ganas pada saat puluhan orang tewas di Homs dan kubu-kubu lain oposisi di provinsi barat laut Idlib dalam 24 jam terakhir.