Rabu 14 Mar 2012 11:48 WIB

PPATK Bantah Sebut Mafia Pajak Baru

Rep: A.Syalaby Ichsan/ Red: Hafidz Muftisany
PPATK (ilustrasi)
PPATK (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan menyangkal terdapat inisial baru pegawai pajak yang disebutkan saat rapat antara panitia kerja mafia hukum dan pajak, di Kantor Direktorat Jendral Pajak, Selasa (13/3) kemarin. Wakil Kepala PPATK, Agus Santoso, mengungkapkan kemungkinan anggota DPR keliru menanggapi pernyataan PPATK.

"Enggak ada itu. Mungkin keliru dengan apa yang kita sampaikan,"ujar Agus saat dihubungi, Rabu (14/3).  Dalam rapat tersebut, Agus menjelaskan panja memang seringkali menyebut DL  Sitorus sebagai kasus yang harus diselesaikan. 

Mengenai inisial W dan A, Agus mengaku tidak tahu siapa yang dimaksud oleh anggota dewan tersebut. Namun, dia mengakui memang terdapat ratusan transaksi mencurigakan yang masih diolah PPATK terkait dengan kejahatan pajak.

Sebelumnya, Panitia Kerja Mafia Hukum dan Pajak mengungkap adanya mafia pajak baru yang beredar di lingkungan direktorat jendral pajak pusat dan daerah. Laporan ini disampaikan saat kunjungan kerja panitia kerja mafia hukum dan pajak di Direktorat Jendral Pajak, Jakarta, Selasa (13/3).

Ketua panja mafia pajak, Tjatur Sapto Edy, menjelaskan dalam pertemuan tersebut, Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan mengungkap beberapa inisial nama yang terindikasi melakukan transaksi mencurigakan. "Seperti muncul Mr.W, D, A dan lain-lain ya termasuk perusahaan besar yang melingkupi ini," ungkap Tjatur usai pertemuan tersebut.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement