REPUBLIKA.CO.ID, KABUL – Sebuah komite Afghanistan mengatakan, setidaknya 20 tentara AS terlibat dalam peristiwa penembakan yang menewaskan 16 warga sipil, Rabu (14/3).
Parlemen Afghanistan telah membentuk tim pencari fakta (TPF) untuk menyelidiki pembunuhan di Distrik Panjwayi, Kandahar itu.
Menurut Ketua Tim, Seyed Ishaq Gilani, pihaknya telah menyelidiki keadaan dan berbicara dengan saksi dan penduduk setempat. Ia mengambil kesimpulan bahwa peristiwa tersebut tidak bisa dilakukan hanya oleh satu orang pelaku. Militer AS bersikeras bahwa penembakan hanya dilakukan oleh satu orang.
Pemimpin suku di Kandahar telah meminta pemerintah Afghanistan dan komunitas internasional untuk melakukan investigasi. Ia juga menginginkan agar pelaku penembakan diadili dengan hukum Afghanistan. Anggota parlemen Afghanistan juga menyerukan hal yang sama.