REPUBLIKA.CO.ID, TUNIS---Para menteri luar negeri dari Tunisia, Mesir dan Libya --yang berkumpul di ibu kota Tunisia, Tunis-- Jumat (16/3), mengatakan krisis Suriah harus diselesaikan dalam kerangka kerja Arab, dan mengesampingkan campur tangan asing, demikian laporan kantor berita resmi Tunisia, TAP.
"Kami semua menentang setiap campur tangan asing di Suriah dan kami ingin melihat krisis tersebut diselesaikan dalam kerangka kerja Arab," kata Menteri Luar Negeri Tunisia Rafik Abdessalem kepada pers setelah pertemuan dengan mitranya dari Mesir dan Libya --masing-masing adalah Mohamed Kamel Amr dan Ashour Bin Khayal.
"Kita harus menghentikan pertumpahan darah di Suriah," katanya. Sementara itu, ribuan orang Suriah pada Jumat berdemonstrasi guna meminta campur tangan "segara" negara Arab dan Islam guna mengakhiri kerusuhan di Suriah.
Ketiga menteri luar negeri tersebut juga berikrar akan mendorong "kerja sama kehakiman", dengan tujuan menangani pemulangan orang yang menjadi "bahaya bagi keamanan dan kestabilan" negeri mereka.