REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono menilai femomena politik jelang pemilihanm presiden (pilpres) 2014 nanti ditandai dengan adanya gerakan aneh. Kelompok tersebut intinya bahwa pemerintah SBY harus jatuh sebelum 2014.
"Dengan alasan yg dicari-cari," ujar SBY di hadapan kader Partai Demokrat di kediamannya di Puri Cikeas, Ahad (18/3).
Ada juga, katanya, kelompok yang tak mau berkeringat tapi berambisi menjadi presiden dan wakil presiden. Atas kondisi itu, dirinya mengaku salut dan tetap menghormati.
Terhadap ancaman itu , dirinya menegaskan tetap akan menjaga konstitusi dan tak terpengaruh . Karena itu pihaknya mengingatkan para kadernya untuk tak gentar terhadap ancaman tersebut. Kader tak perlu khawatir, yang bertentangan akan ditindak negara. "Itu ( menjaga konstitusi) tanggung jawab saya, itu mandat dari rakyat sampai masa bhakti ini berakhir."
Dalam alam demokrasi, sah dan bisa terjadi dimana semua tokoh berkeinginan menjadi pemimpin. Para calon dibenarkan untuk mengatur strateginya. Bagi Partai Demokrat, ikuti kompetisi yang fair dan sehat. Untuk itu SBY yang juga presiden mengingatkan kadernya untuk tak perlu tempuh cara-cara tak patut, hancurkan partai lainnya. Jika berkoalisi jangan perdaya pihak lain, termasuk ingkar dengan kesepakatan.