REPUBLIKA.CO.ID, LONDON---Dipicu kekhawatiran terhadap prospek ekonomi Cina dan merespons data baru perumahan AS, bursa saham utama dunia jatuh.
Indeks acuan FTSE 100 di London turun 1,17 persen menjadi ditutup pada 5.891,41 poin, sementara di Paris indeks CAC 40 jatuh 1,32 persen menjadi berakhir pada 3.530,83 poin dan di Frankfurt, indeks DAX 30 kehilangan 1,39 persen menjadi berakhir di 7.054,94 poin.
Dalam transaksi valuta asing, euro merosot ke 1,3228 dolar dari 1,3237 dolar pada akhir Senin di New York. "Dampak perlambatan China sangat jelas di pasar ekuitas Eropa hari ini," kata Brenda Kelly, seorang analis di CMC Markets.
Raksasa pertambangan global BHP Billiton pada Selasa mengatakan bahwa permintaan bijih besi China tampaknya datar karena ekonomi terbesar kedua di dunia itu melambat, tetapi menambahkan bahwa harga diperkirakan bertahan.
Presiden bijih besi BHP Ian Ashby mengatakan, ia yakin bahwa Cina akan memenuhi target pertumbuhan ekonomi lima tahun tetapi permintaan bijih besi akan segera mencapai "satu digit jika itu tidak ada."
Cina, konsumen terbesar bahan baku di dunia, minggu lalu memperkirakan bahwa ekonominya akan tumbuh 7,5 persen tahun ini, menandai perlambatan dibandingkan dengan pertumbuhan 9,2 persen tahun lalu dan ekspansi 10,4 persen pada 2010.
Dalam perdagangan di London pada Selasa, sektor pertambangan menjadi lautan merah dengan harga saham BHP Billiton tenggelam 4,05 persen menjadi 1.965 pence dan Fresnillo menyusut 5,01 persen menjadi 1.687 pence.