Selasa 27 Mar 2012 18:00 WIB

Dakwah itu Bukan Profesi

Ustadz Arifin Ilham memberi siraman rohani dalam acara Republika berbagi bingkisan dengan 3.000 anak yatim.
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Ustadz Arifin Ilham memberi siraman rohani dalam acara Republika berbagi bingkisan dengan 3.000 anak yatim.

Assalaamu alaikum warahmatullahi wabarkatuhu.

SubhanAllah walhamdulillah, pertanyaan yang membuat hati ini perih, "maaf ustad, berapa biaya mengundang ustad", kujawab, "maaf mas saya berdakwah", "tolong ustad bukan apa-apa ini perusahaan untuk jelas laporannya", desaknya padaku, "SubhanAllah kalau begitu bayarlah aku dengan ridho Allah dan syurga-Nya Allah yang Allah janjikan untuk para juru dakwah-Nya", tangkisku.

Dakwah itu bukan profesi tetapi amal termulia dimuka bumi ini, "Dan tiada perkataan terbaik dimuka bumi ini selain perkataan mengajak kejalan Allah dan disertai amal sholeh, dan ia pun berkata, sesungguhnya aku seorang Muslim". (QS 41:33). "Ikutilah mereka yang berdakwah yang tidak minta upah atas dakwahnya, merekalah hamba-hamba Allah yang telah diberi hidayah Allah" (QS 36:21).

Sahabatku, aku tidak minta apapun dari dakwahku termasuk yang melalui Republika Online ini (www.republika.co.id -red), yang kuminta dari kalian sungguh-sungguh agar takut kepada Allah dan dahsyatnya akhirat. Semangatku berdakwah untuk muhasabah diriku, terutama anak-anakku yang bercita-cita ingin menjadi Ulama Istiqomah.

Sahabatku, pembaca republika online. Popularitas adalah amanah dan kujadikan alat dalam dakwahku ini. Kalaulah dalam dakwahku ada yang memberi hadiah tanpa kuminta, kuterima sebagaimana Rasulullah menerima hadiah tetapi menolak sedekah untuk dirinya. Hadiah itu kembali kumanfaatkan untuk operasional pesantren yatimku 197 anak, mesjid dan pembangunan pesantren Azzikra Gunung Sindur.

Alhamdulillah ikhtiar bisnisku sangat berkah dan lebih dari cukup untuk keluargaku. Doakan aku istiqomah berdakwah untuk diriku, keluargaku, umat dan negeri ini. Saatnya kusampaikan ini karena aku merasa semakin dekat dengan kalian walau via Republika Online ini, memang ada beberapa kejadian yang mengatasnamakanku, untuk itu sahabatku bisa laporkan ke mas Muhammad Kris 081389621113.

Maafkan atas segala kekurangan dan kesalahanku, sahabatku fillah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement