Sabtu 24 Mar 2012 12:26 WIB

BBM Belum Juga Naik, Harga Kebutuhan Pokok Sudah Naik

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN - Berbagai barang dagangan (komoditi) di pasaran Banjarmasin dan sekitar harganya naik duluan atau mendahului rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Demikian dilaporkan, Sabtu (23/3).

Sebagai contoh ikan basah/segar di pusat perbelanjaan Sentera Antasari Banjarmasin, kenaikan harga berkisar antara 10 persen - 20 persen.

Harga ikan peda saja misalnya, kini mencapai Rp 30.000/Kg, yang sebelumnya atau beberapa hari lalu cuma seharga Rp 25.000/Kg. Begitu pula ikan air tawar, seperti gabus (haruan) untuk ukuran besar (satu kilogram/ekor), kini mencapai Rp 70.000/Kg, yang sebelumnya Rp 60.000/Kg.

Ketika ditanya, Minah (27), seorang pedagang ikan basah di Sentera Antasari, tidak bisa memberi jawaban secara pasti atas kenaikan harga ikan laut.

Namun ibu dari dua anak itu memperkirakan, mahalnya harga ikan laut, mungkin karena sulit melaut yang disebabkan musim angin kencang dan gelombang besar.

Selain itu, karena kesulitan mendapatkan bahan bakar, baik untuk melaut menangkap ikan maupun transportasi mengangkut hasil tangkapan, ujarnya.

Seorang ibu rumah tangga, Nurul (58), menyatakan, dirinya terpaksa membeli ikan, walau dengan harga mahal, untuk keperluan keluarga.

"Sebab kalau terlalu banyak atau sering memakan daging ayam ras, khawatir juga terhadap gangguan kesehatan, yang mungkin bisa berdampak terhadap asam urat," katanya.

"Demikian pula, kalau terlalu sering makan daging, khawatir bisa berdampak pada tekanan darah menjadi naik," lanjut ibu dari dua anak tersebut.

Ia memperkirakan, berbagai harga barang kebutuhan pokok akan terus menaik, seiring naiknya harga bahan bakar minyak (BBM), yang kenaikannya dirancang 30 persen lebih.

"Kenapa saya katakan 30 persen lebih? Karena harga premium bersubsidi sekarang Rp 4.500/liter akan dinaikan sebesar Rp 1.500 hingga menjadi Rp 6.000/liter," demikian Nurul.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement