REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Suhu politik di Kota Sukabumi makin panas menjelang pelaksanaan pemilukada Kota Sukabumi pada Februari 2013 mendatang. Dua partai berbeda ideologi, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memutuskan untuk berkoalisi, Ahad (25/3) pagi.
Deklarasi koalisi Merah-Hijau yang dilakukan di Gedung Juang itu dihadiri sekitar seribuan massa dan simpatisan kedua partai. Langkah koalisi menyebabkan mereka bisa mengajukan satu paket pasangan wali kota dan wakilnya.
‘’Massa kedua partai solid untuk berkoalisi menghadapi pemilukada,’’ ungkap Ketua DPC PPP Kota Sukabumi, Yanti Indri.
Menurutnya, koalisi digagas untuk perubahan Kota Sukabumi ke arah yang lebih baik. Pasalnya, saat ini kebijakan pembangunan di Kota Sukabumi berjalan kurang maksimal.
Misalnya masih banyak warga yang kesulitan untuk makan sehari-hari. Selain itu ada sejumlah anak-anak yang tidak bisa meneruskan sekolah karena masalah biaya.
Yanti mengatakan, saat ini koalisi antara PDIP-PPP belum memunculkan nama calon wali kota maupun wakil wali kota. Hal ini disebabkan kedua partai berkomitmen tidak akan memaksakan calon dari internal masing-masing partai untuk maju dalam pemilukada.
‘’Kalau ada calon yang lebih baik, kenapa tidak dimajukan,’’ ujar Yanti. Namun, jika tidak ada calon lain, maka pimpinan partai baik PPP maupun PDIP siap maju dan bertarung dalam pemilukada.
Ketua DPC PDIP Kota Sukabumi, Iwan Kustiawan mengatakan, koalisi yang dibangun antara PPP dan PDIP merupakan wujud dari kesamaan visi membangun Kota Sukabumi. ‘’Kami optimistis bisa memenangkan pemilukada nanti,’’ imbuh dia.
Untuk memenangkan pemilukada, ujar Iwan, semua kader PPP dan PDIP harus bekerja keras dalam setahun ke depan. Para kader pun harus mampu menjaring simpati dari warga Kota Sukabumi.