REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN – Sekitar 10 ribu massa diperkirakan akan melakukan aksi demo di Medan, Senin (26/3). Para pendemo itu tergabung dalam “Kongres Rakyat Sumatra Utara”, akan berunjuk rasa di beberapa titik, sebagai ungkapan penolakan atas rencana kenaikan BBM yang akan diberlakukan 1 April.
Aktivis Kongres Rakyat Sumatra Utara, Mangaliat Simarmata, di Medan mengatakan, ribuan massa tersebut berasal dari 65 organisasi kemasyarakatan yang telah mendaftar dan menyatakan komitmennya. Di antaranya, Badan Advokasi dan Bantuan Hukum Sumatra Utara (Bakumsu), Kesatuan Supir dan Pemilik Angkutan (Kesper), sejumlah serikat buruh, serikat tani, dan beberapa perusahaan angkutan.
“Dari pendataan kami, sekitar 10 hingga 15 ribu orang,” kata Mangaliat. Untuk aksi besar itu, pihaknya mengaku sudah melaporkannya ke polisi. Dia juga berharap aksi berjalan damai dan masyarakat umum tidak akan terganggu.
Peserta Kongres Rakyat Sumatra Utara itu nantinya akan berkumpul di Lapangan Merdeka Medan, selanjutnya melakukan unjuk rasa ke sejumlah lokasi yang telah ditentukan. Namun, Mangaliat belum dapat menyebutkan lokasi-lokasi yang akan dituju untuk menyampaikan aspirasi terhadap penolakan atas rencana kenaikan harga BBM tersebut. “Ada beberapa titik aksi yang masih dibahas bersama,” katanya.
Menurut dia, penolakan atas rencana kenaikan harga BBM tersebut merupakan aspirasi murni dari masyarakat Sumatra Utara karena menganggap kebijakan itu akan menimbulkan beban berat dan kesulitan bagi masyarakat. Dari diskusi dengan sejumlah perwakilan buruh, kenaikan harga BBM tersebut akan menyebabkan harga-harga bahan kebutuhan pokok semakin tinggi sehingga tidak mampu dijangkau kalangan buruh.