Selasa 27 Mar 2012 17:12 WIB

Antisipasi Demo BBM, Polisi Siap Amankan Bandara Internasional Minangkabau

REPUBLIKA.CO.ID,  PADANG -- Kepolisian Daerah Sumatera Barat siap mengamankan Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Ketaping di Kabupaten Padangpariaman dari aksi demo penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak.

"Untuk antisipasi dampak yang ditimbulkan ketika aksi demo, kita mengamankan BIM sehingga tidak terjadi gangguan jadwal penerbangan ke Sumbar," kata Pjs Kabid Humas Polda Sumbar AKBP Mainar Sugianto di Padang, Selasa.

Menurut dia, Polda Sumbar akan mengerahkan ratusan personel polisi untuk mengantisipasi demo kenaikan harga BBM. "Kita menurunkan pasukan anti huru-hara di BIM jika terjadi aksi demo penolakan BBM," katanya.

Dia menambahkan, personel polisi yang diturunkan untuk pengamanan di bandar akan dilengkapi mobil water canon serta mobil rantis Polda Sumbar. "Namun hingga saat ini belum terjadi aksi demo penolakan BBM di Bandara,"katanya.

Pengaman bandara terkait aksi demo penolakan BBM, menurut Mainar Sugianto, nantinya juga akan meminta bantuan aparat TNI. Mainar Sugianto menjelaskan, permintaan bantuan aparat TNI ini untuk pengamanan skala besar. "Kita tidak menginginkan terjadinya anarkisme aksi demo di bandara," kata Mainar Sugianto.

Dia mengatakan, beberapa personel polisi dari Intelkam Polda Sumbar telah melakukan pemantuan di BIM Ketaping terkait adanya aksi demo penolakan BBM. "Personel itu mengawasi berbagai tindakan yang bakal terjadi di BIM," katanya.

Menurut dia, sejauh ini belum ada aksi demo besar-besaran yang dilakukan dari berbagai kalangan terkait penolakan kenaikan harga BBM. "Berdasarkan laporan yang diterima dari Dir Intelkam belum ada aksi demo penolakan kenaikan BBM," katanya.

Dia menambahkan, selain pengamanan di BIM Kepating Kabupaten Padangpariaman, Polda Sumbar juga mengamankan sejumlah objek vital lainnya. "Aparat keamanan akan disebar di berbagai objek vital seperti pelabuhan serta SPBU," katanya.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement