Selasa 27 Mar 2012 18:00 WIB

Demo BBM di Riau Libatkan Balita

Aksi massa menolak kebijakan pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada 1 April. (ilustrasi)
Foto: Antara/Regina Safri
Aksi massa menolak kebijakan pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada 1 April. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Para demonstran yang menolak rencana kenaikan harga BBM bersubsidi tidak hanya dari element mahasiswa dan partai politik saja. Beberapa demonstran dari kalangan ibu-ibu di Pekanbaru, Riau, juga melibatkan sejumlah balita dalam aksi menentang kenaikan harga BBM bersubsidi, Selasa (27/3).

Beberapa bocah berusia kurang dari lima tahun tersebut juga turut dilibatkan untuk memblokir Jalan Sudirman Pekanbaru yang berlokasi tepat di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau.

Selain itu, kaum ibu yang mengaku tergabung dalam Serikat Rakyat Miskin Riau (SRMR) itu juga tampak membaringkan diri di tengah jalan. Mereka berbaring dengan beralaskan beberapa jeriken minyak kosong sebagai aksi kekecewaan terhadap pemerintah.

"Kami semua yang tergabung di Serikat Rakyat Miskin benar-benar merupakan warga miskin. Penghasilan pun pas-pasan. Bagaiman kalau BBM benar-benar dinaikan, sengsara lah kami," kata Anita (52), seorang demonstran.

Seorang demonstran lainnya yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) gabungan universitas di Riau, Andre (23), mengatakan, aksi kali ini bukan merupakan aksi puncak menolak rencana kenaikan harga BBM bersubsidi yang diwacanakan pemerintah.

"Pada 29 Maret 2012, akan ada aksi yang lebih besar lagi. Kami juga akan mendirikan posko di depan gedung wakil rakyat ini untuk menjaring massa yang lebih banyak lagi," tegasnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement